Kojo Garmen

KOJOGARMEN

Perbedaan Reseller dan Dropshiper di Bisnis Pakaian

Oleh: Youra Muriz

Di zaman ini bisnis pakaian secara online menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. Selain memanjakan penjual, bisnis online juga menguntungkan pembeli karena tidak perlu jauh-jauh mengunjungi toko atau keliling pasar.

Apalagi mengingat pakaian termasuk kebutuhan primer bagi setiap orang, maka market pakaian tersebar di mana-mana dan mudah dijangkau.

Kabar baiknya, anda tidak perlu repot-repot merancang atau memproduksi pakaian sendiri untuk memulai bisnis. Namun anda bisa menjualkan produk dari orang lain atau brand besar yang telah memiliki produk.

Caranya bisa dimulai dengan menjadi reseller atau dropshiper. Keduanya sama-sama menjualkan produk orang lain, tetapi memiliki perbedaan dilihat dari modal, stok barang, dan lain sebagainya.

Reseller adalah orang yang membeli produk dari produsen untuk dijual kembali kepada calon customer. Sementara Dropshiper adalah orang yang menjual barang tanpa menyetok barang atau membeli barang terlebih dahulu. Dropshiper hanya mempromosikan produk saja.

Keduanya memang terdengar hampir sama, tetapi memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.  Apa sajakah itu? 

Keuntungan dan Kerugian Menjadi Reseller

Segala hal pasti mempunyai dua sisi, baik dan buruk. Begitu juga untung dan rugi. Keuntungan menjadi reseller adalah anda akan lebih tahu kualitas dan bahan pakaian yang akan dijual karena anda melihat barangnya secara langsung.

Anda bahkan bisa menjelaskan dengan yakin kepada calon customer bagaimana pakaian itu melekat di kulit anda karena sudah benar-benar merasakannya.

Namun kerugiannya adalah anda harus mengeluarkan uang modal untuk membeli pakaian itu lebih dulu, serta menyediakan tempat untuk pakaian yang akan dijual.

 Biasanya reseller akan membeli banyak pakaian yang akan dijual agar mendapatkan potongan harga. Jika barang yang anda jual tidak laku dalam waktu lama bahkan hingga rusak, maka akan ada kerugian yang lebih besar lagi. 

Maka pikirkan baik-baik sebelum mulia menjadi reseller. Jika modal anda cukup besar, tidak masalah menyetok barang banyak bukan?

Keuntungan dan Kerugian Menjadi Dropshiper

Seperti halnya reseller, dropshiper tentu saja memiliki untung dan rugi. Keuntungan menjadi dropshiper adalah anda tidak perlu mengeluarkan modal untuk membeli barang yang akan anda jual. Tidak perlu menyediakan tempat untuk berjualan. Anda hanya perlu mempromosikannya kepada calon customer dan menunggu orderan.

Apalagi sekarang kemajuan teknologi sangat membantu para dropshiper untuk mempromosikan jualannya di sosial media maupun di marketplace. Hanya modal kuota, anda bisa menjangkau banyak calon customer dan siap menerima banyak orderan.

Jika sudah mendapat orderan, anda hanya perlu menghubungi produsen atau suplier dan memintanya untuk mengirimkan barang ke alamat customer. Mudah, kan?

Namun menjadi dropshiper juga ada kerugiannya, anda tidak bisa mengetahui dengan pasti bahan dan kualitas pakaian yang anda jual. Jika tidak teliti memilih suplier dan ternyata pakaian yang anda jual tidak sesuai, bisa-bisa anda tidak dipercaya lagi oleh customer.

Reseller dan dropshiper terlihat mirip, tetapi memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Anda bisa memilih salah satu peluang bisnis ini dengan memperhatikan segala kemungkinan yang terjadi.  

Jika ingin memulai bisnis pakaian dengan menjadi reseller atau dropshiper, ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya adalah :

  1. Memilih jenis pakaian yang akan dijual.

Tentukan pakaian seperti apa yang akan anda pasarkan. Misalnya, kemeja, kaos, dress, baju distro, seragam sekolah,  baju olahraga, dan lain sebagainya.

Tentukan niche anda dulu sebelum memulai bisnis. Agar calon customer mudah menemukan produk yang anda jual.

  1. Cari suplier yang tepat.

Bagaimana pun juga anda harus tahu betul tentang suplier pakaian yang akan anda jual. Jangan sampai hal-hal tidak baik seperti penipuan menimpa anda. Karena di zaman yang serba canggih ini mudah bagi orang untuk berbuat curang dalam bisnis. 

Periksa track record suplier yang akan anda ajak kerjasama. Jangan asal rame di sosial media atau banyak followernya, kemudian langsung mendaftar menjadi reseller atau dropshipernya.

Untuk produk pakaian, anda harus melihat dengan jeli konveksi terpercaya yang bisa memberikan pakaian berkualitas. Salah satunya adalah Kojo Garmen di Bandung yang menyediakan berbagai macam pakaian berkualitas.

  1. Tentukan target market.

Setelah memilih suplier, tentu saja anda juga harus menentukan target market yang akan menjadi calon customer. Tidak mungkin anda repot-repot promosi, tapi ternyata salah sasaran bukan? 

  1. Tentukan cara promosi yang cocok untuk pakaian yang akan dijual.

Tak hanya sekadar upload foto atau video di sosial media. Untuk memperlancar bisnis pakaian anda, menentukan cara promosi dan sarana yang tepat juga sangat penting.

Itu tadi adalah beberapa perbedaan antara reseller dan dropshiper, serta apa saja yang harus diperhatikan sebelum menjadi reseller atau dropshiper. Jika tertarik, anda bisa memilih salah satu dan menghasilkan pundi-pundi uang yang berlimpah.

Tak ada salahnya mencoba peluang bisnis pakaian dengan menjadi reseller maupun dropshiper. Seperti yang dijelaskan di atas, masing-masing memiliki keuntungan dan kerugiannya. 

Anda harus jeli melihat manfaat apa yang akan anda dapatkan dengan menjadi reseller maupun dropshiper. Dengan begitu anda akan dengan mudah menentukan pilihan yang cocok untuk anda tekuni.

Sekian penjelasan tentang perbedaan reseller dan dropshiper. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

seventeen − twelve =